Sebuah cerita keluar dari mulut seorang teman. Sebagai praktisi dunia hiburan dengan sederet kolega, sesekali dia menjamu kliennya yang berkunjung ke kota. Sekali waktu, seorang klien dari kota tetangga datang berlibur, dan menghubungi teman saya ini, sebutlah namanya Kasino.
"Kas, tolong cariin 'temen' dong buat malem ini", pintanya.
Untuk urusan jamu-menjamu, Kasino tidak berpengalaman dengan permintaan ini, maka dia menghubungi temannya. Akhirnya ditentukan meeting point di lobby Hotel Berbintang. Kasino ikut dalam pertemuan itu, sekedar penasaran melihat seperti apa 'teman2' yang dimaksud.
Tak lama, datang sebuah mobil niaga mewah. Dari mobil itu turun lima orang, seorang Mami dan empat orang perempuan muda seumuran anak kuliahan berbadan langsing, tinggi, dengan dandanan hi-class, yang pastinya membuat pria terpesona. Termasuk Kasino. Si Mami dan Klien berbincang sejenak menegosiasikan sesuatu, dan akhirnya mempersilakan Klien memilih.
Sesaat Klien memperhatikan perempuan-perempuan itu, dan menolak semuanya.
"Kurang cantik", katanya.
Kasino agak kaget, karena dia tahu bahwa istri Klien berpenampilan biasa-biasa saja kalau dibandingkan mereka.
Perempuan-perempuan tadi pergi, sementara Mami tetap tinggal. beberapa saat kemudian, datang sebuah sedan mewah membawa 4 orang perempuan yang lebih cantik daripada rombongan sebelumnya. Klien kembali menolak dengan alasan yang sama. Akhirnya transaksi dibatalkan, dan mereka pulang.
Kasino masih bertanya-tanya, kalau memang demikian, kenapa tidak sekalian saja Klien mencari istri yang cantik daripada jajan di luar?
Seolah membaca pikiran Kasino, tiba-tiba Klien berkata, "Kamu mungkin penasaran, kenapa saya memilih istri yang berparas biasa-biasa saja.kalau hanya mencari cantiknya, lihat saja mereka tadi."